Teori Sebab Akibat adalah suatu
respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan
sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta
lingkungan.
Dari batasan ini, perilaku kesehatan
dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
1.
Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance) :
a. Perilaku
pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku
peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Perlu dijelaskan
disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang
yang sehat pun perlu mengupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang
optimal.
c. Perilaku
gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat
menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan
penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan
minuman tersebut.
2.
Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau
fasilitas pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan
(Health seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita atau perilaku ini mulai dari mengobati sendiri
(Self Treatment sampai dengan mencari pengobatan keluar negeri).
3.
Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah bilamana seseorang merespons
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya, sehingga
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan perkataan lain,
bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu
kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya. Misalnya bagaimanamengelola
pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah, dan
sebagainya.
Seorang
ahli (Becker 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku ini yakni :
1.
Perilaku hidup sehat
Adalah perilaku-perilaku yang
berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya.
Perilaku ini mencakup antara lain :
a.
Makan dan menu berimbang (Approciate
Diet).
Menu seimbang disini dalam arti
kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan) dan kualitas dalam arti
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak
lebih) secara kualitas mungkin di Indonesia dengan ungkapan 4 sehat 5 sempurna.
b.
Olahraga teratur
Yang juga mencakup kualitas
(gerakan) dan kemungkinan dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk
olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung dari usia dan
status kesehatan yang bersangkutan.
c.
Tidak Merokok
Merokok adalah kebiasaan jelek dan
mengakibatkan berbagai macam penyakit. Ironisnya kebiasaan buruk ini, khususnya
di Indonesia, seolah-olah sudah membudaya. Hampir 50% penduduk Indonesia dalam
usia dewasa merokok. Bahkan dari hasil (suatu penelitian, sekitar 15% remaja
kita telah merokok. Inilah tantangan pelayanan kesehatan kita.
d.
Tidak meminum minuman keras dan
Narkoba
Kebiasaan minum miras dan
mengkonsumsi Narkoba (NARKOTIK) dan bahan-bahan berbahaya lainnya juga
cenderung meningkat sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa diperkirakan sudah
mempunyai kebiasaan minum miras ini.
e.
Istirahat cukup
Dengan meningkatnya kebutuhan hidup
sebagai akibat tuntutan untuk penyesuaian dengan lingkungan modern,
mengharuskan orang untuk bekerja keras dan berlebihan, sehingga kurang waktu
istirahat. Hal ini dapat membahayakan kesehatan.
f.
Mengendalikan stress
Stress akan terjadi pada siapa saja,
dan akibatnya bermacam-macam bagi kesehatan, lebih-lebih sebagai akibat dari
tuntutan hidup yang keras seperti diuraikan diatas, kecenderungan stress akan
meningkat, setiap orang stress tidak dapat kita hindari, maka yang penting agar
stress tidak menyebabkan gangguan kesehatan harus dapat mengendalikan atau
mengelola diri kita dengan kegiatan-kegiatan positif.
g.
Perilaku atau gaya hidup lain yang
positif bagi kesehatan misal tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks,
penyesuaian diri dengan lingkungan dan sebagainya.
2.
Perilaku Sakit (Illnes Behavior)
Perilaku sakit ini mencakup respons
seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan
tentang penyebab dan gejala penyakit, cara penularan, cara dan kemana harus
mencari pengobatan penyakit dan sebagainya.
3.
Perilaku peran sakit (The sick role
behavior)
Dari segi sosiologi, orang sakit
(pasien) mempunyai peran yang mencakup hak-hak orang sakit dan kewajiban
sebagai orang sakit. Hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakit
sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya) yang selanjutnya disebut
perilaku peran orang sakit ( The sick role).
Perilaku ini meliputi :
a.
Tindakan untuk memperoleh
kesembuhan.
b. Mengenal/mengetahui
fasilitas/sarana pelayanan/penyembuhan penyakit yang layak.
c. Mengetahui
hak (misal : hak memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan dan
sebagainya) dan kewajiban orang sakit (memberitahukan penyakitnya kepada orang
lain terutama kepada dokter/petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya
kepada orang lain dan sebagainya).
Dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan/kesadaran tentang kesehatan dan dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Pengetahuan tentang sakit dan penyakit :
1. Penyebab penyakit
2. Gejala/tanda-tanda penyakit
3. Bagaimana cara pengobatan atau kemana mencari
pengobatan
4. Bagaimana cara penularannya
5. Bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi
b.
Pengetahuan dan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat :
1. Jenis-jenis makanan yang bergizi.
2. Manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatannya.
3. Penyakit-penyakit
atau bahaya merokok, minum minuman keras, Narkoba dan sebagainya.
4. Pentingnya
istirahat cukup, rekreasi, relaksasi dan sebagainya bagi kesehatan.
c.
Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan :
1. Manfaat air bersih
2. Cara-cara
pembuangan limbah yang sehat, pembuangan kotoran dan sampah yang sehat
3. Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat
4. Akibat polusi polusi air, udara dan tanah bagi
kesehatan.
. Sikap
Sikap
adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus/objek
(dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit). Setelah seseorang
mengetahui stimulis/objek, proses selanjutnya akan menilai/bersikap terhadap
stimulus.
Luas/objek kesehatan tersebut oleh
sebab itu indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan
kesehatan seperti tersebut diatas yakni :
- Sikap terhadap sakit dan penyakit
Adalah bagaimana penilaian/pendapat
seseorang terhadap; gejala/tanda-tanda penyakit penyebab penyakit, cara
penularan penyakit, cara pencegahan penyakit dan sebagainya.
b.
Sikap terhadap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Adalah penilaian/pendapat
seseorang terhadap cara-cara memelihara
dan cara-cara (berperilaku) hidup sehat. Dengan perkataan lain
pendapat/penilaian terhadap makanan, minuma, olahraga, reaksasi (istirahat)
cukup dan sebagai bagi kesehatan.
- Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Adalah pendapat/penilaian seseorang
terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan, misalnya
pendapat/penilaian terhadap air bersih, pembuangan limbah, polusi dan
sebagainya.
Praktek/tindakan
(Practices)
Setelah seseorang mngetahui stimulus
atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian/berpendapat terhadap apa
yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan
melaksanakan/mempraktekkan apa yang diketahui/disikapinya (dinilai baik) inilah
yang disebut praktek (practice) kesehatan atau dapat juga dikatakan perilaku
kesehatan (overt behavior), oleh sebab itu indikator praktek kesehatan ini juga
mencakup :
a. Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit; tindakan/perilaku
ini mencakup :
1. Pencegahan
penyakit, mengimunisasikan anaknya, melakukan pengurasan untuk mandi seminggu
sekali, menggunakan masker pada waktu kerja ditempat berdebu dan sebagainya.
2. Penyembuhan penyakit
misalnya minum obat sesuai petunjuk dokte, melakukan anjuran-anjuran dokter,
berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat.
b. Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan.
Tindakan/perilaku ini mencakup antara lain: Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang,
melakukan olahraga secara teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan
Narkoba.
c. Tindakan (prakek) kesehatan lingkungan:
Perilaku ini antara lain mencakup :
membuang air besar di jamban (WC), membuang sampah ditempat sampah, menggunakan
air bersih untuk mandi, cuci, masak dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar