milkysmile milkysmile milkysmile

Kamis, 22 November 2012

METODA & MEDIA PROMOSI KESEHATAN


2.1  METODA PROMOSI KESEHATAN
Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan hasil.
1.      Diskusi kelompok
Kegiatan diskusi kelompok adalah proses pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta  (sasaran promosi kesehatan) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
Kelebihannya:
Ø  Akan memberikan kemungkinan untuk saling mengutarakan pendapat diantara para peserta.
Ø  Merupakan suatu pendekatan yang bersifat demokratis dalam menyampaikan pendapat atau gagasan dari setiap peserta.
Ø  Dapat mendorong rasa persatuan diantara para peserta.
Ø  Dapat memperluas pandangan tiap peserta.
Ø  Dapat menghayati kepemimpinan bersama dan membantu mengembangkan kepemimpinan kelompok.

Kekurangannya:
Ø  Kegiatan inin tidak dapat dipakai dalam kelompok besar.
Ø  Peserta mendapatkan informasi terbatas.
Ø  Dalam pelaksanaan kegiatan membutuhkan pimpinan diskusi yang terampil agar tidak menyimpang dari topik yang akan dibicarakan.
Ø  Diskusi dapat menyimpang dari alur/topik yang dibicarakan.
Ø  Kemungkinan akan dapat dikuasi oleh orang-orang yang pintar dalam berbicara.


2.      Curah pendapat
èAdalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua
kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.
Kelebihannya:
§      Dapat memperoleh pendapat yang baru
§      Dapat merangsang setiap anggota untuk berperan secara aktif
§      Dapat menghasilkan reaksi berantai dalam pendapat.
§      Tidak banyak menyita waktu
§      Kegiatan dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
§      Tidak memerlukan seorang pimpinan yang terlalu formal

Kekurangannya:
§      Sangat mudah terlepas dari control
§      Harus dilanjutkan dengan evaluasi jika kegiatan ini diharapkan menjadi efektif.
§      Kemungkinan menjadi sulit untuk membuat peserta mengetahui bahwa segala pendapat dapat diterima
§      Para peserta cenderung untuk mengadakan evaluasi segera setelah suatu pendapat diajukan.

3.      Metode Snow Balling
Secara bahasa snowballing terdiri dari dua kata, yaitu snow “salju” dan ball “bola” yang artinya snowball “bola saju”. Dinamakan metode snow balling dikarenakan dalam pembelajaran, peserta didik melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari peserta didik secara bertingkat. Dimulai dari kelompok yang lebih kecil berangsur-angsur kepada kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara kelompok.
Kelebihannya:
Ä  Dalam metode ini peserta didik melakukan aktivitas membaca dan pencarian informasi
Ä  Penggunaan metode snowballing mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik. Karena melalui metode diskusi model snowballing terjadi interaksi peserta didik dengan  pengajar, sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan respon peserta didik  dalam memecahkan masalah baik yang diajukan peserta didik ataupun oleh pengajar sangat nampak ketika belajar dengan metode snowballing.
Ä  Peserta didik terlihat aktif menjawab pertanyaan serta mempertanyakan kembali masalah yang dibahasnya sedetail mungkin
Kekurangannya:
Ä  Materi-materi yang bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada di dalam buku teks mungkin tidak tepat diajarkan dengan strategi ini.
Ä  Kelas jelas lebih riuh, ramai, dan agak kacau-balau pada kegiatan pembelajarannya dibandingkan dengan kelas yang kegiatan belajarnya konvensional saja.

4.      Buzz Group
Teknik kelompok buzz digunakan dalam kegiatan belajar yang bersifat pemecahan masalah yang di dalam nya mengandung bagian-bagian khusus sebuah masalah. biasa nya teknik ini dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok kecil, kelompok-kelompok kecil ini diminta untuk melakukan diskusi dalam waktu singkat setiap kelompok diberi sebuah masalah, dan kelompok diminta untuk mencari penyelesaian masalah. Di dalam kelompok tidak ada yang namanya ketua, yang diperlukan adalah pelapor (juru bicara) untuk melaporkan hasil diskusi di dalam kelompok besar.
Kelebihannya:
B  Mendorong peserta yang malu-malu
B  Menciptakan suasana yang menyenangkan
B  Memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan
B  Menghemat waktu
B  Memupuk kepemimpinan
B  Memungkinkan pengumpulan pendapat
B  Dapat dipakai bersama metode lainnya.
B  Memberi variasi
Kekurangannya:
B  Kemungkinan terjadi kelompok yang terdiri dari orang yang tidak tahu
apa-apa
B  Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal yang bersifat
negative
B  Perlu belajar apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal
B  Kemungkinan mendapatkan pemimpin yang lemah
B  Laporan hasil diskusi kemungkinan tidak tersusun dengan baik

5.      Bermain peran/role play
Adalah memerankan suatu situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

Kelebihannya:
«  Dapat menarik perhatian peserta
«  Dapat dipahami pada kelompok besar maupun kecil
«  Dapat lebih membantu peserta untuk menganalisa situasi
«  Menambah rasa percaya diri (self confidence) pada peserta tersebut.
«  Membatu peserta dalam menyelami suatu permasalahan.
«  Membantu peserta untuk mendapatkan pengalamanyang ada pada pikiran orang lain.
«  Membangkitkan minat peserta untuk memecahkan masalah.

Kekurangannya:
«  Banyak peserta yang tidak dapat memerankan sesuatu
«  Terbatas hanya kepada beberapa situasi saja.
«  Kemungkinan masalah disatukan dengan pemerannya.

6.      Metode Simulation Game
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura – pura atau berbuat seakan – akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Kelebihannya:
v  Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
v  Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan.
v  Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
v  Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
v  Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

Kekurangannya:
v  Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
v  Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
v  Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi

7.      Ceramah
Ceramah merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisasn kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
Kelebihannya:
«  Benyak yang akan dapat mendengarkan atau memperoleh pengetahuan di bidang kesehatan.
«  Dapat diterima oleh sasaran yang tidak dapat membaca dan menulis.
«  Kegiatan mudah untuk dilaksanakan.
«  Mudah dalam mempersiapkannya.
«  Mudah dalam mengorganisasinya.
Kekurangannya:
ü  Tidak dapat memberikan kesempatan kepada sasaran untuk berpartisipasi secara pro aktif (sasaran bersifat pasif)
ü  Lebih cepat membosankan jika ceramah yang disampaikan kurang menarik sasaran
ü  Pesan yang disampaikan mudah untuk dilupakan oleh sasaran
ü  Hanya diberikan satu kali saja.
ü  Seringkali menimbullkan pengertian lain apabila sasaran kurang memperhatikan.

8.      Seminar
Adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu permasalahan di bawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
Kelebihannya:
ð Hasilnya akan dapat dimanfaatkan, karena hasilnya dilaporkan dalam bentuk tertulis.
ð Dapat mempelajari topik-topik secara mendalam.
ð Menyajikan bahan-bahan keterangan baru.
ð Memungkinkan untuk terjadinya observasi bebas.
Kerugianya:
ð Dalam pelaksanaannya sulit untuk mendapatkan pemimpin seminar yang bermutu.
ð Memerlukan sukarelawan untuk menyiapkan bahan ceramah dan laporan yang akan disampaikan.
ð Biasanya kegiatan ini lebih sering dilakukan di perguruan tinggi untuk keperluan-keperluan riset/penelitian.

9.      Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5 orang dengan topik pembicaraan yang berlainan tetapi saling berhubungan erat antara topik yang satu dengan yang lainnya.

Kelebihannya:
*      Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
*      Dapat mengemukakan banyak informasi dalam waktu singkat.
*      Penggantian pembicaraan menambah variasi dan akan menjadi lebih menarik.
*      Dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk menganalisa beberapa aspek yang behubungan dan dapat diperdebatkan.
*      Dapat direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya secara matang.

Kekurangannya:
*      Kurang memberikan kesempatan kepada peserta untuk berpartisipasi
*      Lebih terasa formal
*      Kurangnya terjadi interaksi dalam kelompok
*      Kurang dapat mengembangkan kreativitas peserta.
*      Membutuhkan waktu yang lama dalam mempersiapkannya.
*      Kesulitan untuk mengadakan kontrol waktu.

10.  Panel
Panel adalah suatu pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik. Diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin di dalamnya.
Kelebihannya:
ü  Kegiatan ini dapat membangkitkan pikiran peserta.
ü  Panelis dapat mengemukakan pandangan yang berbeda-beda terhadap topik pembicaraan.
ü  Dapat memanfaatkan orang-orang yang memenuhi syarat dan menguasai permasalahan dengan baik.
ü  Mendorong analisa peserta tentang topik pembicaraan.
ü  Peserta memperoleh hasil dari berbagai pemikiran dari para panelis tentang topik pembicaraan.
Kekurangannya:
ü  Kegiatan ini mudah untuk terseret diluar topik pembicaraan.
ü  Panelis kemungkinan berbicara terlalu banyak.
ü  Tidak mungkin semua peserta dapat mengambil bagian.
ü  Mempunyai kecendrungan kegiayan ini menjadi serial pidato pendek.
ü  Dapat memecahkan peserta ketika mereka setuju dengan panelis tertentu.
ü  Membutuhkan waktu serta persiapan yang lama dalam pelaksanaannya.

Tujuan Metode Yang Digunakan
Ø  Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye.
Ø  Menambah pengetahuan
Ø  Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group teaching.
Ø  Self-empowering èMeningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan (training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
Ø  Mengubah kebiasaan
Ø  Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode debat.
Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.
2.2  MEDIA PROMOSI KESEHATAN
1.       Pengertian
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi (www.pamsimas.org, 2009)
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI, 2006)

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain:
B  Dapat menghindari kesalahan pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
B  Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
B  Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
B  Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
B  Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

2.       Tujuan Media Promos
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik
f. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
g. Memperlancar komunikasi.

3.       Langkah-Langkah Penetapan Media
Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
a)      Menetapkan tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan dimana pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk merancang media promosi dan merancang evaluasi.
b)      Menetapkan segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media.
c)      Memposisikan pesan (positioning)
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu prosuk perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau konsumennya. Positioning membentuk citra.
d)     Menentukan strategi positioning
Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
e)      Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa media secara seremoak dan terpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan.

4.       Penggolongan Media promosi Kesehatan
Media dapat digolongkan menjadi dua, berdasarkan bentuk umum penggunaan dan berdasarkan cara produksi.

A.     Berdasarkan Bentuk Umum Penggunaan
Ø  Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin, dan sebagainnya.
Ø  Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan, slide, film, dan sebagainya.

B.     Berdasarkan Cara Produksinya
Berdasarkan cara produksinya media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi:
a.      Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
Adapun bentuknya dapat berupa poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, sticker dan pamflet. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.
Kelebihannya:
·         Tahan lama
·         Mencakup banyak orang
·         Biaya tidak tinggi
·         Tidak perlu listrik
·         Dapat dibawa kemana-mana
·         Dapat mengungkit rasa keindahan
·         Mempermudah pemahaman
·         Meningkatkan gairah.
Kekurangannya:
·         Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
·         Mudah terlipat.

b.      Media elektronik, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun bentuk media tersebut berupa TV, radio, film, kaset CD/DVD.
Kelebihannya:
·         Sudah dikenal masyarakat.
·         Mengikutsertakan semua panca indra
·         Lebih mudah dipahami
·         Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
·         Bertatap muka
·         Penyajian dapat dikendalikan
·         Jangkauan relatif lebih besar
·         Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang
Kelemahannya:
·         Biaya lebih tinggi
·         Sedikit rumit
·         Perlu listrik
·         Perlu alat canggih untuk produksinya
·         Perlu persiapan matang
·         Peralatan selalu berkembang dan berubah
·         Perlu keterampilan penyimpanan
·         Perlu terampil dalam pengoperasian

c.       Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya:
Ø  Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan.
Ø  Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategis agar dapat dilihat oleh semua orang.
Ø  Pameran
Ø  Banner
Ø  TV layar lebar.
Kelebihannya:
Ø  Sebagai informasi umum dan hiburan
Ø  Mengikutsertakan semua panca indra
Ø  Lebih mudah dipahami
Ø  Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
Ø  Bertatap muka
Ø  Penyajian dapat dikendalikan
Ø  Jangkauan relatif lebih besar
Ø  Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
Ø  Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan lain-lain.
Kekurangannya:
Ø  Biaya lebih tinggi
Ø  Sedikit rumit
Ø  Ada yang memerlukan listrik
Ø  Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya
Ø  Perlu persiapan matang
Ø  Peralatan selalu berkembang dan berubah
Ø  Perlu keterampilan penyimpanan
Ø  Perlu keterampilan dalam pengoperasian.

5.       Jenis/Macam Media

Alat-alat peraga dapat dibagi dalam empat kelompok besar :
1)      Benda asli.
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun mati. Jenis ini merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan alat peraga ini tidak selalu mudah dibawa kemana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam alat peraga, antara lain benda sesungguhnya (tinja dikebun, lalat di atas tinja, dan lain-lain), spesimen (benda yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-lain), sampel (contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dan lain-lain).

2)      Benda tiruan
Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan karena benda asli mungkin digunakan (misal, ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain). Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik, dan lain-lain.


3)      Gambar atau media grafis
Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis adalah penyajian visual (menekankan persepsi indra penglihatan) dengan penyajian dua dimensi. Media grafis tidak termasuk media elektronik. Termasuk dalam media grafis antara lain, poster, leaflet, reklame, billboard, spanduk, gambar karikatur, lukisan, dan lain-lain.
v  Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dnegan tujuan memengaruhi seseorang agar tertarik atau bertindakan pada sesuatu. Makna kata-kata dalam poster harus jelas dan tepat serta dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih enam meter.

Kegunaan poster :
a.    Memberikan peringatan, misalnya tentang selalu mencuci tangan dnegan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan.
b.    Memebrikan informasi, misalnya tentang pengolahan air dirumah tangga.
c.    Memberikan anjuran, misalnya pentingnya mencuci makanan mentah dan buah-buahan dengan air bersih sebelum makan.
d.   Mengingatkan kembali, misalnya cara mencuci tangan yang benar.
e.    Memberikan informasi tentang dampak, misalnya informasi tentang dampak buang air besar (BAB) dijamban.

Keuntungan poster :
1.      Mudan dibuat.
2.      Singkat waktu dalam pembuatannya.
3.      Murah.
4.      Dapat menjangkau orang banyak.
5.      Mudah menggugah orang banyak untuk berpartisipasi.
6.      Bisa dibawa kemana-mana.
7.      Banyak variasi.

v  Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana. Leaflet atau sering juga disebut pamflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang berisi tulisan 200 – 400 kata.

Kegunaan leaflet :
·         Mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan.
·         Diberika sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan.
·         Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepa orang banyak.

Keuntungan leaflet :
·         Dapat disimpan lama
·         Sebagai referensi
·         Jangkauan dapat jauh
·         Membantu media lain
·         Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi

v  Papan Pengumuman
Papan pengumuman biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120 cm, biasa dipasang di dinding atau ditempat tertentu seperti balai desa, posyandu, masjid, puskesmas, sekolah, dan lain-lain.

Keuntungan papan pengumuman :
1.    Dapat dikerjakan dengan mudah.
2.    Merangsang perhatian orang.
3.    Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar masalah yang ada.
4.    Merangsang partisipasi.
5   Sebagai review atau pengingat terhadap bahan yang pernah diajarkan.

4)      Gambar Optik
Gambar optik mencakup foto, slide, film, dan lain-lain.
§      Foto
Foto sebagai bahan untuk alat peraga digunakan dalam bentuk album ataupun dokumentasi lepasan. Album merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan, dan lain-lain. Album ini bisa dibawa dan ditunjukkan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang didiskusikan.
§      Slide
Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide cukup efektif karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali dan dibahas lebih mendalam. Slide sangat menarik, terutama bagi kelompok anak sekolah dibanding dengan gambar, leaflet, dan lain-lain.
§      Film
Film merupakan media yang bersifat menghibur, disamping dapat menyisipkan pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar dan kolosal.



6.       Pesan Dalam Media
Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif. Oleh karena itu, pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a.       Memfokuskan perhatian pada pesan (command attention)
Ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan dikembangkan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan sasaran dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut.
b.      Mengklarifikasi pesan (clarify the message)
Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang efektif harus memberikan informasi yang relevan dan baru bagi sasaran. Kalau pesan dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal.
c.       Menciptakan kepercayaan (Create trust)
Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Misalnya, masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare dan untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau atau mudah didapat di dekat tempat tinggalnya.
d.      Mengkomunikasikan keuntungan (communicate a benefit)
Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Misalnya sasaran termotivasi membuat jamban karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak akan terkena penyakit diare.
e.       Memastikan konsistensi (consistency)
Pesan harus konsisten, artinya bahwa makna pesan akan tetap sama walaupun disampaikan melalui media yang berbeda secara berulang; misal di poster, stiker, dan lain-lain.
f.       Cater to heart and head
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang efektif tidak hanya sekadar memberi alasan teknis semata, tetapi juga harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata.
g.      Call to action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong sasaran untuk bertindak sesuatu bisa dalam bentuk motivasi ke arah suatu tujuan. Contohnya, “Ayo, buang air besar di jamban agar anak tetap sehat”.

7.       Imbauan Dalam Pesan
Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk memengaruhi orang lain atau menghimbau sasaran agar mereka menerima dan melaksanakan gagasan kita.
1.    Imbauan rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional. Contoh pesan : “Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya”. Para ibu mengerti isi pesan tersebut, namun kadang tidak bertindak karena keraguan.

2.    Imbauan emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih berdasar pada emosi daripada hasil pemikiran rasional. Beberapa hal menunjukan bahwa pesan dengan menggunakan imbauan emosional lebih berhasil dibanding dengan imbauan dengan bahasa rasional. Contoh : “Diare penyakit berbahaya, merupakan penyebab kematian bayi. Cegahlah dengan stop BAB sembarangan”. Kombinasikan hubungan gagasan dengan unsur visual dan nonverbal dalam poster, misalnya dengan gambar anak balita sakit, kemudian tertera pesan, “Lindungi anak Anda”.

3.    Imbauan ketakutan
Hati-hati menggunakan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan. Pesan ini akan efektif bila digunakan pada orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi. Namun, sebagian orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan imbauan semacam ini.
4.    Imbauan ganjaran
Pesan dengan imbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu yang diperlukan dan dinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam ini cukup masuk akal karena pada kenyataannya orang akan lebih banyak mengubah perilakunya bila akan memperoleh imbalan (terutama materi) yang cukup.
5.    Imbauan motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa imbauan motivasi yang menyebtuh sisi internal penerima pesan. Manusia dapat digerakan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih sayang, keagamaan, prestasi, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar