2.1 METODA
PROMOSI KESEHATAN
Tersedia banyak metode untuk menyampaikan
informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan
promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan
materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi
(termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan
lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki
keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering
dilakukan untuk mamaksimalkan hasil.
1. Diskusi kelompok
Kegiatan diskusi kelompok
adalah proses pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang
suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta
(sasaran promosi kesehatan) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah
ditunjuk.
Kelebihannya:
Ø Akan
memberikan kemungkinan untuk saling mengutarakan pendapat diantara para
peserta.
Ø Merupakan
suatu pendekatan yang bersifat demokratis dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan dari setiap peserta.
Ø Dapat
mendorong rasa persatuan diantara para peserta.
Ø Dapat
memperluas pandangan tiap peserta.
Ø Dapat
menghayati kepemimpinan bersama dan membantu mengembangkan kepemimpinan
kelompok.
Kekurangannya:
Ø Kegiatan
inin tidak dapat dipakai dalam kelompok besar.
Ø Peserta
mendapatkan informasi terbatas.
Ø Dalam
pelaksanaan kegiatan membutuhkan pimpinan diskusi yang terampil agar tidak
menyimpang dari topik yang akan dibicarakan.
Ø Diskusi
dapat menyimpang dari alur/topik yang dibicarakan.
Ø Kemungkinan
akan dapat dikuasi oleh orang-orang yang pintar dalam berbicara.
2. Curah pendapat
èAdalah
suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua
kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh
masing-masing peserta dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan
kemudian.
Kelebihannya:
§
Dapat memperoleh pendapat yang baru
§ Dapat
merangsang setiap anggota untuk berperan secara aktif
§ Dapat
menghasilkan reaksi berantai dalam pendapat.
§ Tidak
banyak menyita waktu
§ Kegiatan
dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
§
Tidak memerlukan seorang pimpinan yang
terlalu formal
Kekurangannya:
§
Sangat mudah terlepas dari control
§ Harus
dilanjutkan dengan evaluasi jika kegiatan ini diharapkan menjadi efektif.
§ Kemungkinan
menjadi sulit untuk membuat peserta mengetahui bahwa segala pendapat dapat
diterima
§ Para
peserta cenderung untuk mengadakan evaluasi segera setelah suatu pendapat
diajukan.
3. Metode Snow Balling
Secara bahasa snowballing
terdiri dari dua kata, yaitu snow “salju” dan ball “bola” yang artinya snowball
“bola saju”. Dinamakan metode snow balling dikarenakan dalam pembelajaran,
peserta didik melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan
tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota
kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari peserta didik secara
bertingkat. Dimulai dari kelompok yang lebih kecil berangsur-angsur kepada
kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga
jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara kelompok.
Kelebihannya:
Ä Dalam
metode ini peserta didik melakukan aktivitas membaca dan pencarian informasi
Ä Penggunaan
metode snowballing mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan
kualitas pembelajaran peserta didik. Karena melalui metode diskusi model
snowballing terjadi interaksi peserta didik dengan pengajar, sehingga proses belajar mengajar
berjalan efektif dan respon peserta didik
dalam memecahkan masalah baik yang diajukan peserta didik ataupun oleh
pengajar sangat nampak ketika belajar dengan metode snowballing.
Ä Peserta
didik terlihat aktif menjawab pertanyaan serta mempertanyakan kembali masalah
yang dibahasnya sedetail mungkin
Kekurangannya:
Ä Materi-materi
yang bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada di dalam buku teks mungkin
tidak tepat diajarkan dengan strategi ini.
Ä Kelas
jelas lebih riuh, ramai, dan agak kacau-balau pada kegiatan pembelajarannya
dibandingkan dengan kelas yang kegiatan belajarnya konvensional saja.
4. Buzz Group
Teknik kelompok buzz
digunakan dalam kegiatan belajar yang bersifat pemecahan masalah yang di dalam
nya mengandung bagian-bagian khusus sebuah masalah. biasa nya teknik ini
dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok kecil, kelompok-kelompok kecil ini
diminta untuk melakukan diskusi dalam waktu singkat setiap kelompok diberi
sebuah masalah, dan kelompok diminta untuk mencari penyelesaian masalah. Di
dalam kelompok tidak ada yang namanya ketua, yang diperlukan adalah pelapor
(juru bicara) untuk melaporkan hasil diskusi di dalam kelompok besar.
Kelebihannya:
B Mendorong
peserta yang malu-malu
B Menciptakan
suasana yang menyenangkan
B Memungkinkan
pembagian tugas kepemimpinan
B Menghemat
waktu
B Memupuk
kepemimpinan
B Memungkinkan
pengumpulan pendapat
B Dapat dipakai bersama metode lainnya.
B Memberi
variasi
Kekurangannya:
B Kemungkinan
terjadi kelompok yang terdiri dari orang yang tidak tahu
apa-apa
apa-apa
B Dapat
memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal yang bersifat
negative
negative
B Perlu
belajar apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal
B Kemungkinan
mendapatkan pemimpin yang lemah
B Laporan
hasil diskusi kemungkinan tidak tersusun dengan baik
5. Bermain peran/role play
Adalah memerankan suatu
situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh
dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
Kelebihannya:
« Dapat
menarik perhatian peserta
« Dapat
dipahami pada kelompok besar maupun kecil
« Dapat
lebih membantu peserta untuk menganalisa situasi
« Menambah
rasa percaya diri (self confidence) pada peserta tersebut.
« Membatu
peserta dalam menyelami suatu permasalahan.
« Membantu
peserta untuk mendapatkan pengalamanyang ada pada pikiran orang lain.
« Membangkitkan
minat peserta untuk memecahkan masalah.
Kekurangannya:
« Banyak
peserta yang tidak dapat memerankan sesuatu
« Terbatas
hanya kepada beberapa situasi saja.
« Kemungkinan
masalah disatukan dengan pemerannya.
6. Metode Simulation Game
Simulasi berasal dari kata
simulate yang artinya berpura – pura atau berbuat seakan – akan. Sebagai metode
mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar
dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
Kelebihannya:
v Simulasi
dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi
dunia kerja.
v Simulasi
dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan.
v Simulasi
dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
v Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan
untuk menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
v Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses
pembelajaran.
Kekurangannya:
v Pengalaman
yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
v Pengelolaan
yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
v Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi
7. Ceramah
Ceramah
merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisasn kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh
informasi tentang kesehatan.
Kelebihannya:
« Benyak
yang akan dapat mendengarkan atau memperoleh pengetahuan di bidang kesehatan.
« Dapat
diterima oleh sasaran yang tidak dapat membaca dan menulis.
« Kegiatan
mudah untuk dilaksanakan.
« Mudah
dalam mempersiapkannya.
« Mudah
dalam mengorganisasinya.
Kekurangannya:
ü Tidak
dapat memberikan kesempatan kepada sasaran untuk berpartisipasi secara pro
aktif (sasaran bersifat pasif)
ü Lebih
cepat membosankan jika ceramah yang disampaikan kurang menarik sasaran
ü Pesan
yang disampaikan mudah untuk dilupakan oleh sasaran
ü Hanya
diberikan satu kali saja.
ü Seringkali
menimbullkan pengertian lain apabila sasaran kurang memperhatikan.
8. Seminar
Adalah
suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu permasalahan
di bawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
Kelebihannya:
ð Hasilnya
akan dapat dimanfaatkan, karena hasilnya dilaporkan dalam bentuk tertulis.
ð Dapat
mempelajari topik-topik secara mendalam.
ð Menyajikan
bahan-bahan keterangan baru.
ð Memungkinkan
untuk terjadinya observasi bebas.
Kerugianya:
ð Dalam
pelaksanaannya sulit untuk mendapatkan pemimpin seminar yang bermutu.
ð Memerlukan
sukarelawan untuk menyiapkan bahan ceramah dan laporan yang akan disampaikan.
ð Biasanya
kegiatan ini lebih sering dilakukan di perguruan tinggi untuk
keperluan-keperluan riset/penelitian.
9. Simposium
Adalah
serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5 orang dengan topik pembicaraan yang
berlainan tetapi saling berhubungan erat antara topik yang satu dengan yang
lainnya.
Kelebihannya:
Dapat dipakai pada kelompok besar maupun
kecil.
Dapat mengemukakan banyak informasi dalam
waktu singkat.
Penggantian pembicaraan menambah variasi dan
akan menjadi lebih menarik.
Dapat memberikan kesempatan kepada peserta
untuk menganalisa beberapa aspek yang behubungan dan dapat diperdebatkan.
Dapat direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya
secara matang.
Kekurangannya:
Kurang memberikan kesempatan kepada peserta
untuk berpartisipasi
Lebih terasa formal
Kurangnya terjadi interaksi dalam kelompok
Kurang dapat mengembangkan kreativitas
peserta.
Membutuhkan waktu yang lama dalam
mempersiapkannya.
Kesulitan untuk mengadakan kontrol waktu.
10. Panel
Panel
adalah suatu pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau
peserta tentang sebuah topik. Diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan
seorang pemimpin di dalamnya.
Kelebihannya:
ü Kegiatan
ini dapat membangkitkan pikiran peserta.
ü Panelis
dapat mengemukakan pandangan yang berbeda-beda terhadap topik pembicaraan.
ü Dapat
memanfaatkan orang-orang yang memenuhi syarat dan menguasai permasalahan dengan
baik.
ü Mendorong
analisa peserta tentang topik pembicaraan.
ü Peserta
memperoleh hasil dari berbagai pemikiran dari para panelis tentang topik
pembicaraan.
Kekurangannya:
ü Kegiatan
ini mudah untuk terseret diluar topik pembicaraan.
ü Panelis
kemungkinan berbicara terlalu banyak.
ü Tidak
mungkin semua peserta dapat mengambil bagian.
ü Mempunyai
kecendrungan kegiayan ini menjadi serial pidato pendek.
ü Dapat
memecahkan peserta ketika mereka setuju dengan panelis tertentu.
ü Membutuhkan
waktu serta persiapan yang lama dalam pelaksanaannya.
Tujuan Metode Yang
Digunakan
Ø Untuk
meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, mass media,
seminar, kampanye.
Ø Menambah
pengetahuan
Ø Menyediakan
informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group teaching.
Ø Self-empowering
èMeningkatkan
kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan (training),
simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
Ø Mengubah
kebiasaan
Ø Mengubah
gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode
debat.
Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.
Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.
2.2 MEDIA PROMOSI KESEHATAN
1. Pengertian
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa
atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi
(www.pamsimas.org, 2009)
Media promosi
kesehatan adalah semua
sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio,
komputer, dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah
positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI, 2006)
Alat
peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan, antara
lain:
B Dapat
menghindari kesalahan pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
B Dapat
memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
B Apa
yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
B Dapat
menarik serta memusatkan perhatian.
B Dapat
memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.
2.
Tujuan Media Promos
a.
Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik
f. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
g. Memperlancar komunikasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik
f. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
g. Memperlancar komunikasi.
3.
Langkah-Langkah
Penetapan Media
Langkah-langkah dalam
merancang pengembangan media promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
a)
Menetapkan tujuan
Tujuan harus relaistis,
jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran yang akan diukur,
seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan dimana pengukuran
dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk merancang media promosi dan
merancang evaluasi.
b) Menetapkan
segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah
suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat
menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya antara lain memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan kepuasan pada masing-masing segmen,
menentukan ketersediaan jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung jenis dan
penempatan media.
c) Memposisikan
pesan (positioning)
Memposisikan pesan adalah
proses atau upaya menempatkan suatu prosuk perusahaan, individu atau apa saja
ke dalam alam pikiran sasaran atau konsumennya. Positioning membentuk citra.
d) Menentukan
strategi positioning
Identifikasi para pesaing,
termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi pesaing, menganalisis preferensi
khalayak sasaran, menetukan posisi merek produk sendiri, serta mengikuti
perkembangan posisi.
e) Memilih
media promosi kesehatan
Pemilihan media didasarkan
pada selera khalayak sasaran. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang
luas. Setiap media akan memberikan peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa
media secara seremoak dan terpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas
pesan.
4. Penggolongan Media promosi Kesehatan
Media dapat digolongkan
menjadi dua, berdasarkan bentuk umum penggunaan dan berdasarkan cara produksi.
A. Berdasarkan Bentuk Umum Penggunaan
Ø Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder,
leaflet, majalah, buletin, dan sebagainnya.
Ø Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart,
transparan, slide, film, dan sebagainya.
B. Berdasarkan Cara Produksinya
Berdasarkan
cara produksinya media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi:
a.
Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar
atau foto dalam tata warna.
Adapun
bentuknya dapat berupa poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar
balik, sticker dan pamflet. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi
informasi dan menghibur.
Kelebihannya:
·
Tahan
lama
·
Mencakup
banyak orang
·
Biaya
tidak tinggi
·
Tidak
perlu listrik
·
Dapat
dibawa kemana-mana
·
Dapat
mengungkit rasa keindahan
·
Mempermudah
pemahaman
·
Meningkatkan
gairah.
Kekurangannya:
·
Media
ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
·
Mudah
terlipat.
b. Media
elektronik, yaitu suatu media
bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya
melalui alat bantu elektronika.
Adapun
bentuk media tersebut berupa TV, radio, film, kaset CD/DVD.
Kelebihannya:
·
Sudah
dikenal masyarakat.
·
Mengikutsertakan
semua panca indra
·
Lebih
mudah dipahami
·
Lebih
menarik karena ada suara dan gambar bergerak
·
Bertatap
muka
·
Penyajian
dapat dikendalikan
·
Jangkauan
relatif lebih besar
·
Sebagai
alat diskusi dan dapat diulang-ulang
Kelemahannya:
·
Biaya
lebih tinggi
·
Sedikit
rumit
·
Perlu
listrik
·
Perlu
alat canggih untuk produksinya
·
Perlu
persiapan matang
·
Peralatan
selalu berkembang dan berubah
·
Perlu
keterampilan penyimpanan
·
Perlu
terampil dalam pengoperasian
c. Media
luar ruang, yaitu media yang
menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum melalui media cetak dan
elektronika secara statis, misalnya:
Ø Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat
dilihat secara umum di perjalanan.
Ø Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan
disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung
kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategis agar dapat dilihat oleh
semua orang.
Ø Pameran
Ø Banner
Ø TV layar lebar.
Kelebihannya:
Ø Sebagai informasi umum dan hiburan
Ø Mengikutsertakan semua panca indra
Ø Lebih mudah dipahami
Ø Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
Ø Bertatap muka
Ø Penyajian dapat dikendalikan
Ø Jangkauan relatif lebih besar
Ø Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
Ø Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan
lain-lain.
Kekurangannya:
Ø Biaya lebih tinggi
Ø Sedikit rumit
Ø Ada yang memerlukan listrik
Ø Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya
Ø Perlu persiapan matang
Ø Peralatan selalu berkembang dan berubah
Ø Perlu keterampilan penyimpanan
Ø Perlu keterampilan dalam pengoperasian.
5.
Jenis/Macam
Media
Alat-alat peraga dapat
dibagi dalam empat kelompok besar :
1)
Benda asli.
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup
maupun mati. Jenis ini merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan
cepat dikenal serta mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan alat
peraga ini tidak selalu mudah dibawa kemana-mana sebagai alat bantu mengajar.
Termasuk dalam alat peraga, antara lain benda sesungguhnya (tinja dikebun,
lalat di atas tinja, dan lain-lain), spesimen (benda yang telah diawetkan
seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-lain), sampel (contoh benda
sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dan lain-lain).
2)
Benda tiruan
Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda
sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam
promosi kesehatan karena benda asli mungkin digunakan (misal, ukuran benda asli
yang terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain). Benda tiruan dapat dibuat
dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik, dan lain-lain.
3)
Gambar atau media grafis
Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis
adalah penyajian visual (menekankan persepsi indra penglihatan) dengan
penyajian dua dimensi. Media grafis tidak termasuk media elektronik. Termasuk
dalam media grafis antara lain, poster, leaflet, reklame, billboard, spanduk,
gambar karikatur, lukisan, dan lain-lain.
v Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar
dengan sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar
dnegan tujuan memengaruhi seseorang agar tertarik atau bertindakan pada
sesuatu. Makna kata-kata dalam poster harus jelas dan tepat serta dapat dengan
mudah dibaca pada jarak kurang lebih enam meter.
Kegunaan poster :
a.
Memberikan peringatan, misalnya tentang selalu mencuci tangan dnegan sabun
setelah buang air besar dan sebelum makan.
b.
Memebrikan informasi, misalnya tentang pengolahan air dirumah tangga.
c.
Memberikan anjuran, misalnya pentingnya mencuci makanan mentah dan buah-buahan
dengan air bersih sebelum makan.
d. Mengingatkan
kembali, misalnya cara mencuci tangan yang benar.
e.
Memberikan informasi tentang dampak, misalnya informasi tentang dampak buang
air besar (BAB) dijamban.
Keuntungan poster :
1.
Mudan dibuat.
2.
Singkat waktu dalam pembuatannya.
3.
Murah.
4.
Dapat menjangkau orang banyak.
5.
Mudah menggugah orang banyak untuk berpartisipasi.
6.
Bisa dibawa kemana-mana.
7.
Banyak variasi.
v Leaflet
Leaflet adalah selembaran
kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah
dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana. Leaflet atau sering juga disebut
pamflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu
masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x
30 cm yang berisi tulisan 200 – 400 kata.
Kegunaan
leaflet :
·
Mengingat kembali tentang hal-hal yang telah
diajarkan atau dikomunikasikan.
·
Diberika sewaktu kampanye untuk memperkuat
ide yang telah disampaikan.
·
Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepa orang
banyak.
Keuntungan
leaflet :
·
Dapat disimpan lama
·
Sebagai referensi
·
Jangkauan dapat jauh
·
Membantu media lain
·
Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai
bahan diskusi
v Papan Pengumuman
Papan pengumuman biasanya
dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120 cm, biasa dipasang di dinding atau
ditempat tertentu seperti balai desa, posyandu, masjid, puskesmas, sekolah, dan
lain-lain.
Keuntungan papan pengumuman :
1. Dapat
dikerjakan dengan mudah.
2.
Merangsang perhatian orang.
3.
Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar masalah yang ada.
4.
Merangsang partisipasi.
5 Sebagai review atau pengingat terhadap bahan
yang pernah diajarkan.
4)
Gambar
Optik
Gambar optik mencakup foto, slide, film, dan lain-lain.
§ Foto
Foto sebagai bahan untuk
alat peraga digunakan dalam bentuk album ataupun dokumentasi lepasan. Album
merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita,
kegiatan, dan lain-lain. Album ini bisa dibawa dan ditunjukkan kepada
masyarakat sesuai dengan topik yang sedang didiskusikan.
§ Slide
Slide pada umumnya
digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide cukup efektif karena gambar
atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali dan dibahas lebih mendalam. Slide
sangat menarik, terutama bagi kelompok anak sekolah dibanding dengan gambar,
leaflet, dan lain-lain.
§ Film
Film merupakan media yang
bersifat menghibur, disamping dapat menyisipkan pesan-pesan yang bersifat
edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar dan kolosal.
6. Pesan Dalam Media
Pesan adalah terjemahan
dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk sasaran.
Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif. Oleh karena itu, pesan harus
memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a.
Memfokuskan perhatian pada pesan (command
attention)
Ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain
suatu pesan dikembangkan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan
membingungkan sasaran dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut.
b.
Mengklarifikasi pesan (clarify the message)
Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang
efektif harus memberikan informasi yang relevan dan baru bagi sasaran. Kalau
pesan dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut
gagal.
c.
Menciptakan kepercayaan (Create trust)
Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan
terjangkau. Misalnya, masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah
penyakit diare dan untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau atau
mudah didapat di dekat tempat tinggalnya.
d.
Mengkomunikasikan keuntungan (communicate a
benefit)
Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan.
Misalnya sasaran termotivasi membuat jamban karena mereka akan memperoleh
keuntungan dimana anaknya tidak akan terkena penyakit diare.
e.
Memastikan konsistensi (consistency)
Pesan harus konsisten, artinya bahwa makna pesan akan
tetap sama walaupun disampaikan melalui media yang berbeda secara berulang;
misal di poster, stiker, dan lain-lain.
f.
Cater to heart and head
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan
rasa. Komunikasi yang efektif tidak hanya sekadar memberi alasan teknis semata,
tetapi juga harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan
nyata.
g.
Call to action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong sasaran
untuk bertindak sesuatu bisa dalam bentuk motivasi ke arah suatu tujuan.
Contohnya, “Ayo, buang air besar di jamban agar anak tetap sehat”.
7. Imbauan Dalam Pesan
Dalam media promosi, pesan
dimaksudkan untuk memengaruhi orang lain atau menghimbau sasaran agar mereka
menerima dan melaksanakan gagasan kita.
1.
Imbauan rasional
Hal
ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional.
Contoh pesan : “Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi
melindungi anak dari penyakit berbahaya”. Para ibu mengerti isi pesan tersebut,
namun kadang tidak bertindak karena keraguan.
2.
Imbauan emosional
Kebanyakan
perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih berdasar pada emosi daripada hasil
pemikiran rasional. Beberapa hal menunjukan bahwa pesan dengan menggunakan
imbauan emosional lebih berhasil dibanding dengan imbauan dengan bahasa
rasional. Contoh : “Diare penyakit berbahaya, merupakan penyebab kematian bayi.
Cegahlah dengan stop BAB sembarangan”. Kombinasikan hubungan gagasan dengan
unsur visual dan nonverbal dalam poster, misalnya dengan gambar anak balita
sakit, kemudian tertera pesan, “Lindungi anak Anda”.
3. Imbauan
ketakutan
Hati-hati
menggunakan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan. Pesan ini akan
efektif bila digunakan pada orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi.
Namun, sebagian orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan
imbauan semacam ini.
4.
Imbauan ganjaran
Pesan
dengan imbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu yang diperlukan dan
dinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam ini cukup masuk akal karena
pada kenyataannya orang akan lebih banyak mengubah perilakunya bila akan
memperoleh imbalan (terutama materi) yang cukup.
5.
Imbauan motivasional
Pesan
ini dengan menggunakan bahasa imbauan motivasi yang menyebtuh sisi internal
penerima pesan. Manusia dapat digerakan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti
lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih
sayang, keagamaan, prestasi, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar